Penulis - Impedansi & DIY Box Speaker
Saya adalah seorang pemula yang berkategori nekad untuk sebuah urusan Sound Sistem. Saya tidak penah sekolah di bagian elektro dan mengenal dunia ini sebelumnya. Untuk urusan ini saya sudah menghabiskan biaya puluhan juta. Maklum, modalnya hanya sebuah solder dan kemauan semata. Bayangkan, Menggunakan Multitester saja saya tidak paham.Belajar tanpa bimbingan memang sangat beresiko (kegagalan yang tinggi). Dua tahun lalu saya membakar 1 drum kit ampli termasuk beberapa speaker berserta Boxnya dan beberapa trafo. Apa mau di kata. Ingin sekolah, tapi ini bukan lagi waktunya. Jadi, pengalaman dan kesalahan adalah guru terbaik saya.
Jadi, Blog ini saya buat hanya sebagai sebuah catatan sekaligus panduan bagi saya dalam menjalani rutinitas sebagai perakit Sound sistem Amatiran.
Semua berawal dari kenekatan saya yang berani memparalel Satu subwoofer Double Coil yang masing-masingnya berjalan di 4Ω dengan sebuah speaker lain (woofer) dengan impedansi berbeda yakni 8Ω. Semula saya tidak tahu kalau setelah di hitung, ternyata total impedansinya adalah 1.6Ω per kanalnya!!!!
Soal bunyi, jangan di tanya, saat kita berbicara di depan speaker, suara kita berterbangan seperti berbicara di depan kipas angin yang di set pada kecepatan penuh. Belum lagi getaran-getaran rendah yang di hasilkan hingga mengetarkan badan tidak terkecuali isi celana. Hha...
Namun ampli saya akhirnya memilih untuk bunuh diri. Bayangkan, Satu kit stereo yang di gunakan tidak dapat di jinakan dengan 3 kipas pendingin di tambah Heatsink balok yang tebal dan besar. Setiap setengah jam sekali MCB listrik di rumah selalu jatuh. Beruntung kit yang saya gunakan adalah kit yang menggunakan komponen-komponen yang berkualitas, coba kalau tidak, saya sudah bisa pastikan semua kit akan terbakar.
Jika di gunakan dalam volume yang kecil atau segaris volume untuk dalam ruangan, itu sih oke-oke saja. Kit tetap panas. Namun saat kejadian, semua perangkat saya pakai untuk luar ruangan, mau tidak mau, volume yang pas itu harus seperempat volume atau tepatnya pada jam 9.
Karena Was-was, akhirnya saya mulai mencari-cari informasi untuk antisipasi di waktu yang akan datang. Jawaban yang saya dapatkan cukup beragam tapi kebanyakan tidak masuk di akal. Tidak ada yang membahas jika masalah ini ada kaitannya dengan Ω. Semua hanya memvonis Ampli kurang suplai, trafo kurang bagus, kit nya abal-abal dan lain sebagainya.
Sekarang semua masalah sudah teratasi, Ω adalah sebuah hal yang harus di pelajari dalam mencari penyebab masalah seperti ini. Hasilnya, sekarang saya sudah bebas dari semua masalah. Ampli bisa saya gunakan hingga sehari penuh tanpa istirahat. Sedangkan kipas yang terpasang sekarang hanya 2 buah. Meskipun begitu, bunyi yang biasa saya dengar tidak berkurang. Sekarang bunyinya pun jauh lebih sempurna di bandingkan sebelumnya.
Penting: Blog ini saya buat bukan untuk mengajar karena saya tahu saya tidak memiliki kemampuan lebih dalam hal ini. Saya hanyalah seorang pemula yang masih butuh waktu untuk belajar dan mendalami. Jadi jika ada kesalahan yang harus di koreksi dari postingan saya nantinya, silahkan, kita bisa jadikan blog ini sebagai tempat untuk bertukar pikiran dan saling berbagi.